Yang Melintas

Thursday, February 12, 2015

Pekerjaan Rumah Tangga

Sudah 1,5 tahun ini PRT kami mengundurkan diri dan kami tidak mempekerjakan PRT baru. Beberapa tetangga juga tidak mempekerjakan PRT padahal ada anak balita atau batita, dan tampaknya mereka baik-baik saja. Bagaimana dengan kami yang terdiri dari 2 orang dewasa tanpa PRT? Ya.. harus bisa dong...

Pekerjaan rumah tangga rutin memang cukup mudah. Menyiapkan sarapan, mencuci alat makan/minum & alat masak, nyapu-ngepel, cuci dan jemur dan setrika baju atasan/bawahan/dalam, buang sampah. Meskipun mudah, kegiatan-kegiatan ini cukup menguras waktu dan energi, dan ada perasaan bahwa kegiatan ini tidak habis-habis. Setelah bak cucian piring kosong, tidak lama ada sesuatu yang harus dicuci, apakah gelas kotor, sendok kecil, pisau, talenan, wajan, sutil, atau lainnya. Begitu juga dengan ember baju kotor; setelah kosong, tak lama ada baju kotor lain yang masuk ke situ. Atau keranjang setrikaan, baru saja selesai menyetrika, tak lama ada tumpukan cucian bersih yang menunggu untuk disetrika. Aaaargghhhh! 😫

Yang cukup rumit (bagi saya) adalah memasak, karena saya tidak bisa masak! Memasak perlu didahului dengan merencanakan masak apa, beli bahan-bahan, mempersiapkan bahan dan bumbu (mengupas, mengiris, membumbui, dll). Memasak sendiri perlu waktu dan energi dan kiat tertentu. Selanjutnya, harus mencuci peralatan masak. Singkat kata: ribet!

Dalam kuadran Eisenhower, pekerjaan rumah tangga termasuk dalam kuadran penting-tidak urgen. Pekerjaan rumah tangga penting karena memenuhi kebutuhan dasar penghuni rumah. Pekerjaan rumah tangga tidak urgen karena sering bisa ditunda jika ada urusan yang lebih penting atau lebih mendesak. Dengan mengacu kepada Stephen Covey, yaitu bahwa prioritas kita seharusnya adalah pada kegiatan-kegiatan di kuadran penting-tidak urgen, maka membereskan pekerjaan rumah tangga harus menjadi prioritas dalam setiap rumah.

Pada kenyataannya, pekerjaan rumah tangga tidak selalu menjadi prioritas, terutama ketika ada pekerjaan lain yang urgen. Meskipun sedang mengerjakan pekerjaan lain, sebenarnya tetap saja terpikir printilan tugas-tugas rumah tangga yang belum jadi dikerjakan. Agar printilan tugas tersebut tidak terus berputar di kepala, saya menyiapkan daftar periksa (checklist) tugas rumah tangga. Checklist asli sebenarnya memuat lebih banyak tugas dan lebih rinci, seperti menyapu halaman, mengganti sprei, mencuci sprei, mengganti handuk, mencuci handuk, mengganti keset, mencuci keset, atau menyikat kamar mandi, + + +. Semakin banyak sel/kotak yang tercentang, semakin banyak pekerjaan tertangani, semakin beres urusan rumah. Di sela-sela pekerjaan lain, maka semakin terdorong untuk menyempatkan diri melakukan pekerjaan rumah tangga.

Setelah sekian lama tanpa PRT di rumah, rasanya saya jadi lebih bertanggung jawab untuk mengurus rumah(😳!). Kalau ada PRT memang lebih santai karena sebagian tugas sudah didelegasikan, tapi buruknya saya jadi lebih abai; jadi terlena(!). Untuk sementara waktu ini, tampaknya saya masih bersemangat untuk melakukan pekerjaan rumah tangga tanpa asisten. 🏑

Thursday, February 05, 2015

Agar Produktif, Persiapkan 3 Hal Berikut: Waktu, Energi, Perhatian

Pertama kali saya membaca ini di lifehacker, yang juga menyediakan tautan ke situs asalnya: a life of productivity. Disebutkan bahwa tiga unsur produktivitas adalah πŸ•™ waktu, πŸ’ͺ energi, dan 🎯 perhatian pada kegiatan yang sedang dilaksanakan; maka perlu mengelola waktu, energi, dan perhatian dengan sebaik-baiknya. Dengan mengalokasikan slot waktu untuk suatu kegiatan berarti memberikan kesempatan untuk mewujudkannya. Energi diperoleh dari tidur yang cukup 😴, makan makanan sehat yang cukup πŸ’, dan berolahraga πŸ’ƒ(ehem). Untuk memberikan perhatian atau atensi penuh berarti hadir sepenuhnya untuk kegiatan dimaksud; pikiran tidak bercabang kemana-mana.πŸ’¬

Sunday, July 28, 2013

Belajar Parkir

Parking Guide Infographic Parking Guide Infographic – An infographic by T W White & Sons

Tuesday, April 02, 2013

Jadwal KRL Commuter Line Serpong-Manggarai pp (berlaku mulai 1 April 2013)

Sebagaimana diketahui, KRL dari arah Serpong/Pondok Ranji hanya sampai stasiun Tanah Abang. Bagi Anda yang akan melanjutkan ke stasiun Sudirman/Manggarai, dapat melihat jadwalnya sbb:

Sedangkan untuk arah sebaliknya dari stasiun Manggarai/Sudirman menuju ke arah Serpong, segera menyusul (gak bisa janji kapannya).

tambahan 8 April 2013:
Jadwal KRL dari stasiun Manggarai/Sudirman ke arah Bintaro/Serpong (stasiun Pondok Ranji, Jurangmangu, Sudimara, Serpong) adalah sbb:


Jadwal lengkap silakan lihat Jadwal KRL Commuter Jabodetabek 2013.  βœ¨

Labels: , , , ,

Sunday, September 02, 2012

Teknik Pomodoro

image: FreeDigitalPhotos.net

Pomodoro (bahasa Itali) berarti tomat. Mungkin Italia berkelimpahan dengan tomat sehingga banyak makanan dilengkapi atau dibumbui dengan tomat, pasta tomat, atau saus tomat. Bentuk tomat yang berwarna merah, bulat, dan segar juga cocok dijadikan produk dekorasi, termasuk timer.

Teknik Pomodoro diciptakan oleh Francesco Cirillo di tahun 1980-an; sebenarnya adalah teknik mem-fokus-kan pikiran dengan menggunakan timer. Mungkin timer di di Italia pada umumnya berbentuk buah tomat alias pomodoro sehingga teknik ini disebut teknik pomodoro. Teknik tomat ini digunakan untuk mem-fokus-kan perhatian pada pekerjaan atau pelajaran untuk menghindarkan diri dari interupsi internal dan eksternal.

Interupsi internal misalnya adalah pikiran yang melantur, atau gerakan jari yang salah.. Seharusnya meng-klik file pekerjaan malah meng-klik shortcut 'facebook' misalnya ;-). Sedangkan interupsi eksternal bisa jadi rekan kerja yang ngajak ngobrol, dan sebagainya.

Mulailah dengan men-set timer untuk 25 menit. Begitu timer bekerja, fokuskan perhatian dan pikiran pada tugas atau pelajaran. Begitu timer berbunyi--selesai-belum selesai--, istirahat sejenak 5 menitan. Gunakan waktu istirahat untuk mengambil minum, stretching, bicara dengan rekan kerja yang tadi menginterupsi, atau mengalihkan perhatian pada hal-hal lain sebentar. Setelah istirahat singkat, pasang lagi timer untuk 25 menit berikutnya dan pusatkan pikiran pada pekerjaan atau pelajaran lagi. Suatu pekerjaan bisa jadi memerlukan 3 atau 4 sesi atau lebih sampai selesai. Jika pekerjaan belum selesai juga, disarankan istirahat yang keempat lebih panjang sekitar 10-15 menit. Sedangkan jika pekerjaan selesai kurang dari 25 menit, waktu yang tersisa bisa digunakan untuk melaksanakan tugas berikutnya.

Penjelasan lebih lengkap mengenai teknik pomodoro bisa dilihat di website 'the Pomodoro Technique', termasuk juga bisa men-download versi ringkas bukunya, cheat sheet, to do worksheet, dan activity inventory worksheet di sini. Satu pesan dari website 'the Pomodoro Technique' adalah jangan gunakan teknik pomodoro pada waktu bebas.

Mengenai timer, sayangnya saya tidak menemukan timer bentuk tomat. Yang ada adalah timer buatan China berbentuk boneka Matryoshka. Tapi lumayanlah; bagus dan lucu--tentu saja menurut saya... ;-) hehe dan yang penting lagi, membantu saya untuk fokus pada pekerjaan. :-D




Tuesday, November 29, 2011

Rute & Jadwal KRL Commuter Jabodetabek (mulai 5 Desember 2011)

Jadwal lengkap perjalanan KRL Jabodetabek silakan klik http://www.krl.co.id/c-news-c-menu-114/354-perubahan-jadwal-krl-commuter.html


sumber gambar: http://www.krl.co.id/produk-a-layanan-topmenu-85/peta-rute-loopline.html

Labels:

Tuesday, March 29, 2011

Membangun Kebiasaan Lewat Kalender


Dikatakan bahwa untuk membangun kebiasaan baru memerlukan waktu minimum 21 hari. Lifehacker memuat resep Jerry Seinfeld dalam membentuk kebiasaan menulis bahan lawakan, yaitu dengan menandai tanggal-tanggal di kalender. Setiap hari setelah menulis, Jerry menandai kalendernya sehingga terbentuk seperti rantai. Kunci membentuk kebiasaan adalah jangan memutuskan rantai tersebut!

Beberapa orang sudah membuat aplikasi berbasis web untuk menandai kalender seperti yang dilakukan Jerry Seinfeld. Kemudian ada juga habit list dari Productivity501. Di habit list, terdapat sejumlah kegiatan yang akan dijadikan kebiasaan dan tersedia kotak-kotak untuk menandai kegiatan yang sudah dilakukan.

Mencontoh habit list tadi, dengan Excel saya membuat tabel serupa sesuai dengan kebutuhan saya. Tentu saja, belum semua kegiatan bisa dicentang setiap hari alias belum dilakukan setiap hari. Contohnya adalah "sholat tahajud", "tidur cepat", "olahraga", "baca terjemahan Al Quran", "belajar bahasa", atau "menulis blog". :( Yaaah, separonya-lah. :( Tapi secara umum, daftar ini sangat membantu saya dalam mengingat "kewajiban" harian dan membentuk kebiasaan yang saya perlukan.

Labels: